Selasa, 20 November 2012

(Cerita) Tugas sekolah Se-Surabaya :D

Ini cerpen hasil karyaku, mungkin kalau jelek ya tolong jangan dihina, silahkan di baca,

atau kalau malas di baca download aja Disini


29 April 2035, Indonesia telah menjadi Negara yang maju dan mempunyai sekolah yang mengajarkan tentang tata cara bela diri dengan menggunakan metode yang di sukai oleh muridnya, dan sepertinya banyak anak-anak yang tertarik dengan pelajaran tersebut, di Surabaya, saat itu hanya ada satu cabang sekolah bela diri yang dinamakan Grastinma, anggotanya saat ini hanya ada sekitar 76 orang, diantara 76 orang tersebut, ada anak yang sangat antusias dalam mempelajari ilmu bela diri dengan menggunakan pedang,bernama Erisa. Kelihatannya dia adalah perempuan yang biasa saja, tapi saat sudah memegang pedang dia bisa menjadi sangat liar, tapi tanpa diduga, ada saat dimana Erisa kalah bertanding, dengan anggota baru yang bernama Rass, dia memakai semacam cakar yang digabungkan dengan tangan,
Erisa yang shock sepertinya tidak bisa berkata apapun,
Erisa    : Ah…
Rass     : Sepertinya kamu sangat kaget dengan kekalahanmu, apa kamu tidak pernah kalah sebelumnya?
Erisa    :…
Rass     :Masih tidak mau bicara ya?, baiklah, kalau begitu saya permisi dahulu…(keluar pintu dan
menghilang entah kemana)
Setelah Erisa kembali dari kekagetannya dan mulai bisa berpikir jernih, terjadi ledakan besar di belakang sekolah, sepertinya Negara Amerika kembali menyerang setelah perjanjian perdamaian, dan benar saja, ketika semua orang melihat kearah ledakan tersebut, ada pesawat perang yang lewat dan bergambarkan bendera Amerika,
Erisa    : Sialan, Amerika itu, tidak tahu kapan waktunya berhenti, kita akan menghancurkannya lagi nanti!
Guru    : Semangat yang bagus, tapi tidak tepat dikatakan oleh orang yang baru saja kalah bertanding.
Erisa    : Diam! Aku akan buktikan jika aku lebih kuat,
Guru    : …
Setelah pembicaraan itu, hampir setiap hari Erisa berlatih dan tidak bersekolah, untuk menantang anak yang bernama Rass lagi, Lelaki berambut putih dan selalu membawa cakarnya di pinggang, dan banyak teman Erisa yang khawatir dengan keadaanya itu, disekolah mereka selalu bertanya tentang Erisa
Almi     : Aku mulai khawatir dengan Erisa, dia terlalu ngebut latihan,
Rira     : Benar juga, aku juga mengikuti latihan itu tapi tidak pernah melihat Erisa,
Almi     : Mungkin di tempat yang tersendiri, ada rumor beredar bahwa tempatnya itu digudang.
Rira     : Begitukah? kita cek yuk!
Almi     : Ngikut aja…
Rama   : Ada apa ribut-ribut! Pulang! (Ngusir)
Almi + Rira     : PLAK!!! (Rama ditampar), dateng-dateng buat kacau!
Rama   : Gubrak! (Jatoh nabrak meja), biasa aja kale~, aku ini datang bawa kemerdekaan!
Almi + Rira     : PLAK!! (Rama ditampar lagi), kemerdekaan dari mana? Dari sorga??
Rama   :  Aduh!!, Yo’i dari sorga!, oke oke damai, tadi ada apaan kok kayaknya dari tadi serius banget ?
Almi     : Gini, si Erisa itu loh, ndak pernah masuk, tau ndak, kenapa?
Rira     : Taruhan dia pasti tidak tahu!
Almi     : Hmm... oke kalau dia tidak tahu, berarti harus traktir kita makan bakso!
Rama   : Aaa.... (Merasa terpojok karena taruhan si Rira dan Almi)
Rira     : Setuju deh.
Rama   : Nah, ada kalanya kita harus memakai senjata,
Almi     : Eh? Mau pake senjata ke kita? Perempuan lemah yang tak berdaya?!
Rama   : (Tak berdaya apaan??) oke.. kita mulai... KABOOOOORR!!! (Lari dengan kecepatan penuh!!)
Rira     : Hoey!! Jangan lari kamu!
Almi     : Biarin dah, ntar biar dia kualat nabrak tiang ato apalah.
Dan Rama yang sedang berlari tidak memperhatikan jalan... BRUAKK!!! Nabrak tiang listrik deh~
Kembali ke Erisa yang sedang berlatih, rupanya benar apa yang diperkirakan Almi dan Rira, dia berada di Gudang, yang tanpa diduga ada seorang yang selalu berlatih di tempat yang sama,
????    : Eh?? Pengunjung baru ya?
Erisa    : !!!
????    : Tidak usah kaget, aku juga biasa latihan disini kok...
Erisa    : Siapa kau! (Sambil mengambil kuda-kuda menyerang)
????    : Namaku Ryan, salam kenal
Erisa    : Ryan? Aku tak pernah mengenalmu selama berlatih disini!
Ryan    : Ya, para guru memang tak pernah membicarakanku, oh iya, kulihat kau memegang pedang, apa senjatamu pedang?
Erisa    : Ya! Ada masalah?
Ryan    : Tidak kok, senjataku adalah semacam tombak yang ujungnya diberi besi dan lancip
Erisa    : Hm... bagus juga.. tombak bermata pedang, mau bertanding?
Ryan    : Boleh saja,
            Lalu mereka bertanding, tapi saat di tengah pertandingan, rupanya Ryan ada pekerjaan yang harus dilakukan dan langsung mohon diri (Erisa hampir saja kalah).

            Erisa yang kelelahan akhirnya mengakui bahwa dirinya lemah, dan berjalan pelan menuju pintu keluar, dan saat bersamaan Erisa bertemu dengan Almi dan Rira,
Erisa    : Ha! Almi dan Rira!
Rira + Almi     : Ha! Erisa!!
Erisa    : Ni apaan sih? Pada ngomong “HA” semua?
Almi     : Ya kamu tuh, yang sudah lama tidak masuk sekolah, ada apa sih?
Erisa    : Begini... (Erisa menceritakan semua kejadian yang menimpanya)
Rira     : Oh~ Begitu toh (Sambil memakan bakso)
Erisa    : Hegh!? Kok bisa bawa bakso?
Rira     : Nah dari tadi kamu cerita gak selesai, ya sudah aku tinggal beli bakso, yang antusias tuh si Almi,
Almi     : Ceritanya sangat mengharukan!! (Nangis)
Erisa    : Jangan nagis donk~ kaya anak kecil aja,
Rira     : Emang dia kecil~
            Akhirnya hari itu diakhiri dengan menghibur Almi agar tidak menangis,

            Berbulan-bulan telah lewat, dan setelah hari pertemuannya dengan Rira dan Almi, Erisa lebih sering masuk sekolah dan mulai menutupi semua kekurangan nilai, dan ketika waktu istirahat, rupanya serangan Amerika yang dahulu dilanjutkan kembali, kali ini mereka mengirimkan pamflet yang berisikan Ultimatum*. “Untuk warga surabaya, silahkan menyerah saat ini juga dengan melakukan pulang ke rumah masing-masing, karena kami akan melakukan penelitian di tambang emas,  jika tidak kami akan menyebarkan gas beracun.” Kontan saja semua warga surabaya panik melihat pamflet tersebut, kebanyakan dari mereka langsung pulang kerumah atau mendiami gedung tertentu.
Erisa    : Heh? Bahasa Indonesianya kacau banget, pake Google Translate** kali!
Rama   : Google Translate?? Wah mengesankan~
Almi     : Hmm... kita berarti harus tetap berada di sekolah ya?
Rira     : Kemungkinan begitu.
Rama   : Kemungkinan apa? Kemungkinan ada orang jatuh dari langit??!! Hahaha...!!
            Pada saat itu juga, tiba-tiba muncul seseorang jatuh didepan Rira,
????    : Whuus!! (Jatoh dari langit)
Semua anak     : Meteor!!
Ryan    : Ngawur! Ini aku Ryan!
Erisa    : Ooh.. Ryan toh, seperti biasa, muncul dari langit.
Rama   : ... (Kaget Setengah mati)
Ryan    : Hehe... aku tadi dengar ada yang nyindir aku ya?
Rama   : Bukan aku!
Rira     : Udah gak usah dibahas, sekarang kita bagaimana nih?
            Dan saat mereka mau melanjut kan pembicaraan rupanya Amerika melanggar janji mereka, banyak tentara yang terjun payung lalu menyekap dan menyandra anak-anak sekolah.
Rira     : Woey!!! What are you doing!!***
Soldier : Saya lakukan penyekapan atas perintah boss besar (Bicara logat eropa ~~)
Erisa    : Ngomong apa elu!! Gue gampar**** mati lo!
Rama   : ... (Omongannya kayak orang gede~)
Soldier : Harap anda tak beronta agar kita bisa lakukan kerja kita dengan baik.
Almi     : Gimana nih.. Gimana nih.. Hiks.. (Nangis)
Rira     : Jah... Almi jangan nangis lagi ntar aku traktir es-krim deh..
Almi     : Oh!! Oke deh! (Gak jadi nangis)
Rira     : @#!!@&!$!
            Tiba-tiba ada suara dari loud speaker, sepertinya dari gedung pemerintah
????    : Kita semua rakyat Surabaya! Jangan mau kalah sama Amerikatok!!!
Warga : Heh!! Katok!! Serbu Katok!!!*****
????    : Benar, jangan hanya takut pada senjata! Merdeka ato mati!! Serbo Amerikatok!!
Warga : Hoeoeeee!!!! (Nyerbu katok jemuran)
Murid-Murid   : !@#$!!@
            Rupanya sekolah Grastinma telah mengantisipasi kejadian ini, banyak murid-muridnya sudah ikut jihad!! (Jihad apaan!!) dan tentu saja Erisa melindungi teman-temannya, tetapi tenaga itu ada batasnya... dan Erisa jatuh kelelahan, 1 orang Soldier melangkah kedepan Erisa dan mengarahkan tembak pada kepalanya, tiba-tiba...
????    : PRAANG!! (piring pecah =,=)
            Tembak soldier terbelah jadi 4 (Wow 4!!) dan rupanya Rira telah menyiapkan senjata juga, sebuah panah!(Panah bisa belah tembak ya punya Rira ini...)  Dan juga Almi, Rama dan Ryan.
Rira     : Jangan mengganggu teman kami! Kau solderan!!
Soldier : !!!!
Almi     : Kami juga punya Senjata (Megang tongkat ga jelas)
Ryan    : Hyah!! (tanpa bicara langsung nyerang)
Rama   : Heayyyhhh! (Nyerang tembok)
Semua,            kecuali Rama  : GUBRAKK!! NGAPAIN ELO RAMA!!!
Rama   : Sori salah sasaran!, (Mulai menyerang para solderan, eh Soldier itu)
Erisa    : Kalian... bisa menggunakan senjata?
Risa     : Risa The Crossbower!!
Almi     : Magician Almi~
Ryan    : Ryan Sharp lanceman!
Rama   : Power Ranger!! (JTAKK!!! Di jitak) Sword Master Rama!
Erisa    : Rasanya agak gimana gitu... kalian ternyata murid terkenal di Grantinma!!??
Almi     : Maaf, Erisa.. bukannya kami menyembunyikan identitas, tapi jika kamu tahu bahwa kami adalah murid Grantinma, mungkin kamu sudah menyerah.
Erisa    : Kamu pikir siapa aku! The Master Erisa! Hyaah!! (Nyabet 3 Soldier)
Rama   : Sepertinya kamu berbakat, ayo kita bertanding siapa yang menjatuhkan lawan paling banyak!
Semua : OKEEE!!!
            Dan seluruh murid Grantinma bertarung habis-habisan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia! (udah merdeka oi!!) mempertahankan surabaya dari Amerika, dan rupanya Amerika yang kalah jumlah mundur dan mengerahkan senjata terakhir, tiba-tiba hampir 90% murid Grastinma, sudah jatuh kalah... Semua orang kaget, termasuk Erisa, mereka kalah hanya dengan seseorang.. berambut putih... membawa cakar bercahaya di pinggang.. dan..
Erisa    : RASS!!
Rass     : Wah.. datang-datang disambut, saya ini artis yach! Rass DarkThief (Lebay~)
Risa     : Beraninya kau!! (Nembak panah)
Ryan    : Hyahh!! (tanpa bicara langsung nyerang)
Rama   : Heaaah!! (Jurus Sword Master! Rage Mode) Ngamuk Mode!!
Almi     : Blablablabal (Baca mantra)
Rass     : ... PRANGG PRANGG CTAK CYUSS!! (Bunyinya lebay~)
Erisa    : Ap-Apaa!!
 Rass    : Sepertinya semua bulu itu sudah pergi...
Erisa    : Apa yang kau perbuat Rass! (Kaget karena semua temannya telah jatuh)
Rass     : Heh! Erisa, Good Timing^, kita lanjutkan Battle yang itu yuk!
Erisa    : Ojo Sembarangan Koe Heh!!^^ (Menyerang dengan sekuat tenaga)
Rass     : ... (Menangkis dengan santai)
Erisa    : Beraninya!! Melukai temanku!! (Rage mode On)
Rass     : ... (Mulai lelah)
Erisa    : Hyeaaaaaah!!! (mengamuk)
Rass     : Prang! (Menangkis disertai dorongan), Ini... Menarik sekali... The Master Erisa...
Erisa    : Ada apa? Kau terperangah dengan kekuatanku?
Rass     : Tentu saja It’s My Pleasure^^^ untuk bertarung denganmu,
            Erisa yang seperti mendapat kekuatan baru, terus bertarung dan akhirnya berhasil memojokkan Rass, tetapi saat akan melancarkan serangan terakhir, Rass seperti kerasukan dan mulai berteriak, Sesuatu keluar dari tubuhnya, Asap hitam, dan menghilang...
Rass     : ... (Pingsan)
Erisa    : Huuh! Padahal bagian serunya mau dimulai!
            Dan akhirnya semua kekacauan berhenti dan Amerika mundur dan memberikan biaya kerugian perang yang sangat besar (Pelajaran IPS bro!)

            Setelah Rass di rawat, dia akhirnya sadar,
Rass     : Uh... Ini dimana?
Erisa    : Ini di sekolahku, Takamira Surabaya,
Rass     : Ta... Ka.. Mi... Ra..., DEGH!! (Sepertinya Rass mengingat sesuatu)
Rira     : Kenapa kamu!
Rass     : Aku... Telah melakukan hal yang buruk... (Rupanya Rass telah mengingat semua yang dilakukannya atau lebih tepatnya seseorang yang merasukinya)
Erisa + Rira    : Loh! Kok nangis!! Oi!!
Rass     : Hiks... Aku... Benar-benar... Minta maaf!! (Nangis deras)
Almi     : ... Rass... jangan nangis kaya anak kecil loh...
Erisa    : Tak pantas sekali diucapkan olehmu.
Risa     : Hem.. Hem.. (Mengangguk 2 kali)
Allmi    : Rass... Jangan nangis yah.
Rass     : Kalian memaafkanku?
Semua : Tentu
Erisa    : Apa yang terjadi sebenarnya.
            Rass akhirnya menceritakan tentang dirinya yang dirasuki oleh setan dan mulai bertingkah aneh. (Terlalu panjang untuk diceritakan)
Almi     : Hiks... Mengharukan... (Nangis)
Rass     : Iya... Hiks... (Nangis juga)
Semua : OI!!!!
Penulis            : Udah-udah tenang gitu aja kok repot,
Semua : !!^#@#$
Penulis : Nah.. karena saya disini... saya ingin dihibur donk!
Erisa    : Emang siapa elu minta di hibur... Heh!!!
Penulis            : Kejem... HUAAA!!! (nangis dan lari sejauh mungkin)
Rira     : Siapa dia?
Ryan    : Penulisnya... (OI DIEM OI!!!)
Rama   : Ehh?? Ngapain penulisnya ikut ngomong?? Gile lu!! (Adooh!! Awas Elu Rama!!)
Erisa    : Biar penulis, Penolos, Penulus, kalo kurang ajar gue Gampar aje!! (Kejamnya Erisa...)
Rama   : Seperti biasa, Erisa galak sekali! (Kabor keluar cendela)
Erisa    : HOEE!!! (Ngejar Rama)
Almi dan Rass : Hikss... (Nangis berjamaah)
Rira dan Ryan : Pergi kemasjid buat sholat maghrib, (Alim neh)
Guru    : Ya Allah... Kalian ini~ Sudah lah... sudah mending kita menang dari Amerika,
Penulis            : Iya,  Bu Guru! Mereka ini...
Guru    : Kamu juga Jangan muncul di cerita sendiri donk!!! (Ngejar Penulis)
Penulis            : Kabooor!! (Whuuusss!!)
Selesai
*              Ultimatum : Surat Ancaman (Pelajaran PKN dan IPS)                            ^              Good Timing : Pas banget!
**            Google Translate :perangkat lunak penerjemah bahasa                          ^^             Ojo Sembarangan Koe Heh : Jangan sembarangan kamu!!
***          What Are You Doing? : Ngapain  Elu!! (atau semacamnya)     ^^^           It’s My Pleasure : Kehormatan bagiku
****        Gampar : Di pukul atau di tampar (Semacam itu lah)                             Erisa = Sang Ketua, Rira = Sang pemegang Crossbow,  Almi = Sang Penyihir,
*****      Katok : Orang surabaya gak tau??? NDESO!! (Celana)                          Ryan = Sang penombak,  Rama = Master Pedang,  Rass = Pencuri Gelap
»»  Baca ini...