Ini cerpen hasil karyaku, mungkin kalau jelek ya tolong jangan dihina, silahkan di baca,
atau kalau malas di baca download aja Disini
»» Baca ini...
atau kalau malas di baca download aja Disini
29
April 2035, Indonesia telah menjadi Negara yang maju dan mempunyai sekolah yang
mengajarkan tentang tata cara bela diri dengan menggunakan metode yang di sukai
oleh muridnya, dan sepertinya banyak anak-anak yang tertarik dengan pelajaran
tersebut, di Surabaya, saat itu
hanya ada satu
cabang sekolah bela diri yang dinamakan Grastinma, anggotanya saat ini hanya
ada sekitar 76
orang, diantara 76
orang tersebut, ada anak yang sangat antusias dalam mempelajari ilmu bela diri
dengan menggunakan pedang,bernama Erisa. Kelihatannya dia adalah perempuan yang
biasa saja, tapi saat sudah memegang pedang dia bisa menjadi sangat liar, tapi tanpa diduga,
ada saat dimana Erisa kalah bertanding, dengan anggota baru yang bernama Rass,
dia memakai semacam cakar yang digabungkan dengan tangan,
Erisa
yang shock sepertinya tidak bisa berkata apapun,
Erisa : Ah…
Rass : Sepertinya
kamu sangat kaget dengan kekalahanmu, apa kamu tidak pernah kalah sebelumnya?
Erisa :…
Rass :Masih tidak mau bicara ya?, baiklah, kalau
begitu saya permisi dahulu…(keluar pintu dan
menghilang
entah kemana)
Setelah Erisa
kembali dari kekagetannya dan mulai bisa berpikir jernih, terjadi ledakan besar
di belakang sekolah, sepertinya Negara Amerika kembali menyerang setelah
perjanjian perdamaian, dan benar saja, ketika semua orang melihat kearah
ledakan tersebut, ada pesawat perang yang lewat dan bergambarkan bendera Amerika,
Erisa : Sialan, Amerika itu, tidak tahu kapan waktunya
berhenti, kita akan menghancurkannya lagi nanti!
Guru : Semangat yang bagus, tapi tidak tepat
dikatakan oleh orang yang baru saja kalah bertanding.
Erisa : Diam! Aku akan buktikan jika aku lebih
kuat,
Guru : …
Setelah pembicaraan
itu, hampir setiap hari Erisa berlatih dan tidak bersekolah, untuk menantang
anak yang bernama Rass lagi, Lelaki berambut putih dan selalu membawa cakarnya
di pinggang, dan banyak teman Erisa yang khawatir dengan keadaanya itu,
disekolah mereka selalu bertanya tentang Erisa
Almi : Aku mulai khawatir dengan Erisa, dia
terlalu ngebut latihan,
Rira : Benar juga, aku juga mengikuti latihan
itu tapi tidak pernah melihat Erisa,
Almi : Mungkin di tempat yang tersendiri, ada
rumor beredar bahwa tempatnya itu digudang.
Rira : Begitukah? kita cek yuk!
Almi : Ngikut aja…
Rama : Ada apa ribut-ribut! Pulang! (Ngusir)
Almi
+ Rira : PLAK!!! (Rama ditampar),
dateng-dateng buat kacau!
Rama : Gubrak! (Jatoh nabrak meja), biasa aja
kale~, aku ini datang bawa
kemerdekaan!
Almi + Rira :
PLAK!! (Rama ditampar lagi), kemerdekaan dari mana? Dari sorga??
Rama : Aduh!!, Yo’i dari sorga!, oke oke damai, tadi
ada apaan kok kayaknya dari tadi serius banget ?
Almi : Gini, si
Erisa itu loh, ndak pernah masuk, tau ndak, kenapa?
Rira : Taruhan
dia pasti tidak tahu!
Almi : Hmm...
oke kalau dia tidak tahu, berarti harus traktir kita makan bakso!
Rama : Aaa....
(Merasa terpojok karena taruhan si Rira dan Almi)
Rira : Setuju
deh.
Rama : Nah, ada
kalanya kita harus memakai senjata,
Almi : Eh? Mau
pake senjata ke kita? Perempuan lemah yang tak berdaya?!
Rama : (Tak
berdaya apaan??) oke.. kita mulai... KABOOOOORR!!! (Lari dengan kecepatan
penuh!!)
Rira : Hoey!!
Jangan lari kamu!
Almi : Biarin
dah, ntar biar dia kualat nabrak tiang ato apalah.
Dan Rama yang
sedang berlari tidak memperhatikan jalan... BRUAKK!!! Nabrak tiang listrik deh~
Kembali ke Erisa yang sedang berlatih, rupanya benar apa
yang diperkirakan Almi dan Rira, dia berada di Gudang, yang tanpa diduga ada
seorang yang selalu berlatih di tempat yang sama,
???? : Eh??
Pengunjung baru ya?
Erisa : !!!
???? : Tidak usah
kaget, aku juga biasa latihan disini kok...
Erisa : Siapa
kau! (Sambil mengambil kuda-kuda menyerang)
???? : Namaku
Ryan, salam kenal
Erisa : Ryan? Aku
tak pernah mengenalmu selama berlatih disini!
Ryan : Ya, para
guru memang tak pernah membicarakanku, oh iya, kulihat kau memegang pedang, apa
senjatamu pedang?
Erisa : Ya! Ada
masalah?
Ryan : Tidak kok,
senjataku adalah semacam tombak yang ujungnya diberi besi dan lancip
Erisa : Hm...
bagus juga.. tombak bermata pedang, mau bertanding?
Ryan : Boleh
saja,
Lalu
mereka bertanding, tapi saat di tengah pertandingan, rupanya Ryan ada pekerjaan
yang harus dilakukan dan langsung mohon diri (Erisa hampir saja kalah).
Erisa
yang kelelahan akhirnya mengakui bahwa dirinya lemah, dan berjalan pelan menuju
pintu keluar, dan saat bersamaan Erisa bertemu dengan Almi dan Rira,
Erisa : Ha! Almi
dan Rira!
Rira + Almi :
Ha! Erisa!!
Erisa : Ni apaan
sih? Pada ngomong “HA” semua?
Almi : Ya kamu
tuh, yang sudah lama tidak masuk sekolah, ada apa sih?
Erisa : Begini...
(Erisa menceritakan semua kejadian yang menimpanya)
Rira : Oh~
Begitu toh (Sambil memakan bakso)
Erisa : Hegh!?
Kok bisa bawa bakso?
Rira : Nah dari
tadi kamu cerita gak selesai, ya sudah aku tinggal beli bakso, yang antusias
tuh si Almi,
Almi : Ceritanya
sangat mengharukan!! (Nangis)
Erisa : Jangan
nagis donk~ kaya anak kecil aja,
Rira : Emang dia
kecil~
Akhirnya
hari itu diakhiri dengan menghibur Almi agar tidak menangis,
Berbulan-bulan
telah lewat, dan setelah hari pertemuannya dengan Rira dan Almi, Erisa lebih
sering masuk sekolah dan mulai menutupi semua kekurangan nilai, dan ketika
waktu istirahat, rupanya serangan Amerika yang dahulu dilanjutkan kembali, kali
ini mereka mengirimkan pamflet yang berisikan Ultimatum*. “Untuk warga
surabaya, silahkan menyerah saat ini juga dengan melakukan pulang ke rumah
masing-masing, karena kami akan melakukan penelitian di tambang emas, jika tidak kami akan menyebarkan gas beracun.”
Kontan saja semua warga surabaya panik melihat pamflet tersebut, kebanyakan
dari mereka langsung pulang kerumah atau mendiami gedung tertentu.
Erisa : Heh?
Bahasa Indonesianya kacau banget, pake Google Translate** kali!
Rama : Google
Translate?? Wah mengesankan~
Almi : Hmm...
kita berarti harus tetap berada di sekolah ya?
Rira :
Kemungkinan begitu.
Rama : Kemungkinan
apa? Kemungkinan ada orang jatuh dari langit??!! Hahaha...!!
Pada
saat itu juga, tiba-tiba muncul seseorang jatuh didepan Rira,
???? : Whuus!!
(Jatoh dari langit)
Semua anak :
Meteor!!
Ryan : Ngawur!
Ini aku Ryan!
Erisa : Ooh..
Ryan toh, seperti biasa, muncul dari langit.
Rama : ... (Kaget
Setengah mati)
Ryan : Hehe...
aku tadi dengar ada yang nyindir aku ya?
Rama : Bukan aku!
Rira : Udah gak
usah dibahas, sekarang kita bagaimana nih?
Dan saat
mereka mau melanjut kan pembicaraan rupanya Amerika melanggar janji mereka,
banyak tentara yang terjun payung lalu menyekap dan menyandra anak-anak
sekolah.
Rira : Woey!!!
What are you doing!!***
Soldier : Saya
lakukan penyekapan atas perintah boss besar (Bicara logat eropa ~~)
Erisa : Ngomong
apa elu!! Gue gampar**** mati lo!
Rama : ...
(Omongannya kayak orang gede~)
Soldier : Harap anda
tak beronta agar kita bisa lakukan kerja kita dengan baik.
Almi : Gimana
nih.. Gimana nih.. Hiks.. (Nangis)
Rira : Jah...
Almi jangan nangis lagi ntar aku traktir es-krim deh..
Almi : Oh!! Oke
deh! (Gak jadi nangis)
Rira :
@#!!@&!$!
Tiba-tiba
ada suara dari loud speaker, sepertinya dari gedung pemerintah
???? : Kita semua
rakyat Surabaya! Jangan mau kalah sama Amerikatok!!!
Warga : Heh!!
Katok!! Serbu Katok!!!*****
???? : Benar,
jangan hanya takut pada senjata! Merdeka ato mati!! Serbo Amerikatok!!
Warga : Hoeoeeee!!!!
(Nyerbu katok jemuran)
Murid-Murid :
!@#$!!@
Rupanya
sekolah Grastinma telah mengantisipasi kejadian ini, banyak murid-muridnya
sudah ikut jihad!! (Jihad apaan!!) dan tentu saja Erisa melindungi
teman-temannya, tetapi tenaga itu ada batasnya... dan Erisa jatuh kelelahan, 1
orang Soldier melangkah kedepan Erisa dan mengarahkan tembak pada kepalanya,
tiba-tiba...
???? : PRAANG!!
(piring pecah =,=)
Tembak
soldier terbelah jadi 4 (Wow 4!!) dan rupanya Rira telah menyiapkan senjata
juga, sebuah panah!(Panah bisa belah tembak ya punya Rira ini...) Dan juga Almi, Rama dan Ryan.
Rira : Jangan
mengganggu teman kami! Kau solderan!!
Soldier : !!!!
Almi : Kami juga
punya Senjata (Megang tongkat ga jelas)
Ryan : Hyah!!
(tanpa bicara langsung nyerang)
Rama : Heayyyhhh!
(Nyerang tembok)
Semua, kecuali
Rama : GUBRAKK!! NGAPAIN ELO RAMA!!!
Rama : Sori salah sasaran!, (Mulai menyerang para solderan, eh Soldier itu)
Rama : Sori salah sasaran!, (Mulai menyerang para solderan, eh Soldier itu)
Erisa : Kalian...
bisa menggunakan senjata?
Risa : Risa The
Crossbower!!
Almi : Magician
Almi~
Ryan : Ryan Sharp
lanceman!
Rama : Power
Ranger!! (JTAKK!!! Di jitak) Sword Master Rama!
Erisa : Rasanya
agak gimana gitu... kalian ternyata murid terkenal di Grantinma!!??
Almi : Maaf,
Erisa.. bukannya kami menyembunyikan identitas, tapi jika kamu tahu bahwa kami
adalah murid Grantinma, mungkin kamu sudah menyerah.
Erisa : Kamu
pikir siapa aku! The Master Erisa! Hyaah!! (Nyabet 3 Soldier)
Rama : Sepertinya
kamu berbakat, ayo kita bertanding siapa yang menjatuhkan lawan paling banyak!
Semua : OKEEE!!!
Dan
seluruh murid Grantinma bertarung habis-habisan untuk memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia! (udah merdeka oi!!) mempertahankan surabaya dari Amerika, dan rupanya
Amerika yang kalah jumlah mundur dan mengerahkan senjata terakhir, tiba-tiba
hampir 90% murid Grastinma, sudah jatuh kalah... Semua orang kaget, termasuk
Erisa, mereka kalah hanya dengan seseorang.. berambut putih... membawa cakar
bercahaya di pinggang.. dan..
Erisa : RASS!!
Rass : Wah..
datang-datang disambut, saya ini artis yach! Rass DarkThief (Lebay~)
Risa : Beraninya
kau!! (Nembak panah)
Ryan : Hyahh!!
(tanpa bicara langsung nyerang)
Rama : Heaaah!!
(Jurus Sword Master! Rage Mode) Ngamuk Mode!!
Almi :
Blablablabal (Baca mantra)
Rass : ...
PRANGG PRANGG CTAK CYUSS!! (Bunyinya lebay~)
Erisa : Ap-Apaa!!
Rass : Sepertinya semua bulu itu sudah pergi...
Erisa : Apa yang
kau perbuat Rass! (Kaget karena semua temannya telah jatuh)
Rass : Heh!
Erisa, Good Timing^, kita lanjutkan Battle yang itu yuk!
Erisa : Ojo
Sembarangan Koe Heh!!^^ (Menyerang dengan sekuat tenaga)
Rass : ...
(Menangkis dengan santai)
Erisa :
Beraninya!! Melukai temanku!! (Rage mode On)
Rass : ...
(Mulai lelah)
Erisa :
Hyeaaaaaah!!! (mengamuk)
Rass : Prang!
(Menangkis disertai dorongan), Ini... Menarik sekali... The Master Erisa...
Erisa : Ada apa?
Kau terperangah dengan kekuatanku?
Rass : Tentu
saja It’s My Pleasure^^^ untuk
bertarung denganmu,
Erisa
yang seperti mendapat kekuatan baru, terus bertarung dan akhirnya berhasil
memojokkan Rass, tetapi saat akan melancarkan serangan terakhir, Rass seperti
kerasukan dan mulai berteriak, Sesuatu keluar dari tubuhnya, Asap hitam, dan
menghilang...
Rass : ...
(Pingsan)
Erisa : Huuh!
Padahal bagian serunya mau dimulai!
Dan
akhirnya semua kekacauan berhenti dan Amerika mundur dan memberikan biaya
kerugian perang yang sangat besar (Pelajaran IPS bro!)
Setelah
Rass di rawat, dia akhirnya sadar,
Rass : Uh... Ini
dimana?
Erisa : Ini di
sekolahku, Takamira Surabaya,
Rass : Ta...
Ka.. Mi... Ra..., DEGH!! (Sepertinya Rass mengingat sesuatu)
Rira : Kenapa
kamu!
Rass : Aku...
Telah melakukan hal yang buruk... (Rupanya Rass telah mengingat semua yang
dilakukannya atau lebih tepatnya seseorang yang merasukinya)
Erisa + Rira :
Loh! Kok nangis!! Oi!!
Rass : Hiks...
Aku... Benar-benar... Minta maaf!! (Nangis deras)
Almi : ...
Rass... jangan nangis kaya anak kecil loh...
Erisa : Tak
pantas sekali diucapkan olehmu.
Risa : Hem..
Hem.. (Mengangguk 2 kali)
Allmi : Rass...
Jangan nangis yah.
Rass : Kalian
memaafkanku?
Semua : Tentu
Erisa : Apa yang
terjadi sebenarnya.
Rass
akhirnya menceritakan tentang dirinya yang dirasuki oleh setan dan mulai
bertingkah aneh. (Terlalu panjang untuk diceritakan)
Almi : Hiks... Mengharukan...
(Nangis)
Rass : Iya...
Hiks... (Nangis juga)
Semua : OI!!!!
Penulis :
Udah-udah tenang gitu aja kok repot,
Semua : !!^#@#$
Penulis : Nah.. karena saya disini... saya ingin dihibur
donk!
Erisa : Emang
siapa elu minta di hibur... Heh!!!
Penulis : Kejem... HUAAA!!! (nangis dan lari sejauh mungkin)
Penulis : Kejem... HUAAA!!! (nangis dan lari sejauh mungkin)
Rira : Siapa
dia?
Ryan :
Penulisnya... (OI DIEM OI!!!)
Rama : Ehh??
Ngapain penulisnya ikut ngomong?? Gile lu!! (Adooh!! Awas Elu Rama!!)
Erisa : Biar
penulis, Penolos, Penulus, kalo kurang ajar gue Gampar aje!! (Kejamnya
Erisa...)
Rama : Seperti
biasa, Erisa galak sekali! (Kabor keluar cendela)
Erisa : HOEE!!!
(Ngejar Rama)
Almi dan Rass : Hikss... (Nangis berjamaah)
Rira dan Ryan : Pergi kemasjid buat sholat
maghrib, (Alim neh)
Guru : Ya
Allah... Kalian ini~ Sudah lah... sudah mending kita menang dari Amerika,
Penulis :
Iya,
Bu Guru! Mereka
ini...
Guru : Kamu juga
Jangan muncul di cerita sendiri donk!!! (Ngejar Penulis)
Penulis :
Kabooor!! (Whuuusss!!)
Selesai
* Ultimatum
: Surat Ancaman (Pelajaran PKN dan IPS) ^ Good Timing : Pas banget!
** Google
Translate :perangkat lunak penerjemah bahasa ^^ Ojo Sembarangan Koe Heh : Jangan
sembarangan kamu!!
*** What
Are You Doing? : Ngapain Elu!! (atau
semacamnya) ^^^ It’s My Pleasure : Kehormatan bagiku
**** Gampar :
Di pukul atau di tampar (Semacam itu lah) Erisa
= Sang Ketua, Rira = Sang pemegang
Crossbow, Almi = Sang Penyihir,
***** Katok :
Orang surabaya gak tau??? NDESO!! (Celana) Ryan
= Sang penombak, Rama = Master
Pedang, Rass = Pencuri Gelap